Sejarah Yi Sun-Shin adalah seorang komandan angkatan laut Korea dan pahlawan nasional, terkenal karena kepemimpinannya yang sopan, dan untuk kapal inovatif yang dibangunnya. Inovasi angkatan lautnya membentuk sejarah dunia.
Meskipun memiliki karir yang sulit, Yi tidak pernah mengkompromikan integritasnya dan menolak untuk mempromosikan teman atasannya yang tidak pantas mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ini tidak biasa di tentara Joseon, yang sering membersihkan perwira yang membuat kompromi yang tidak adil.
Dia juga seorang petarung terampil yang mengasah keterampilannya melawan suku Manchuria (Jurchen) dan musuh Choson Korea lainnya. Kecemerlangan strategisnya akhirnya membuatnya mendapatkan promosi ke pangkat suguntongjesa, atau kira-kira setara dengan komandan angkatan laut saat ini.
Prestasinya dalam pertempuran membuatnya ditunjuk sebagai komandan sementara sebuah benteng di perbatasan Korea utara yang bermasalah. Di sana, dia melakukan serangkaian pertempuran “sikat api” dengan suku Jurchen.
Pada tahun 1592, ketika jenderal Jepang Toyotomi Hideyoshi menginvasi Korea, Yi-lah yang menyelamatkan negara dari kehancuran total. Dia menggunakan kejeniusan strategisnya untuk menggagalkan rencana penaklukan Hideyoshi yang muluk-muluk, dan dengan melakukan itu, menggagalkan salah satu peristiwa terpenting di Asia selama beberapa generasi.
Selama Perang Imjin, dari Mei hingga September 1592, Yi Sun Shin mengalahkan armada Jepang dalam apa yang secara luas dianggap sebagai keterlibatan angkatan laut terpenting di era modern Asia. Pertempuran itu disebut sebagai Trafalgar atau Salamis Asia, dan tindakan Yi Sun Shin sangat penting dalam menghentikan ambisi Pan-Asia Hideyoshi. Hasil dari konflik mencegah Jepang dari menaklukkan Korea dan Kekaisaran Ming Cina, dan membantu mempertahankan tradisi kemerdekaan Korea selama beberapa abad berikutnya.